Selasa, 06 Oktober 2015

Review Samantha's Secret by Shandy Tan

Sudah setahun lebih sepertinya aku nyelesaiin baca novel ini. Beri rate dulu di Goodreads haha. Dan baru sempat review sekarang. Oke  ce-ki-dot!

Cerita bermula saat Samantha mengalami insiden jatuh dari tangga, yang menyebabkan kepalanya terbentur dan membuat seluruh badannya sakit. Sejak hari itu pula “hal” lain mulai terjadi pasa Samantha. Tapi Samantha belum menyadarinya, sampi suatu ketika Raka, Hana, dan Tobi membuktikan padanya.

Menutup buku ini dengan cukup puas. Tema yang diangkat unik, asik, dan berbeda dari teenlit lain yang pernah kubaca. Tingkah laku Raka cs seru, apalagi buat si Hana dan Tobi. Keseharian Samantha juga tak lepas dari mereka bertiga, bahkan ke sekolah mereka pun ikut. Pokoknya para roh itu jauh dari kata menakutkan. Malah jayus dan konyol, meskipun terkadang serius di beberapa bagian. Samantha juga meminta mereka untuk melihat salah satu teman sekelasnya yang nilai kimianya selalu unggul dibandingkan dirinya, sampai menyelidiki Albert, cowok yang Samantha suka ternyata naksir Angela, sahabatnya sendiri. Samantha memusuhi Angela berhari-hari, sampai akhirnya dia tahu kabar bahwa Angela berniat bunuh diri karena banyaknya masalah yang dihadapinya. Samantha harus cepat bertindak dan menyelamatkannya.

Kisah cintanya lebih sedikit tapi aku suka karena diganti dengan hubungan persahabatan yang lebih hidup. Dalam buku ini, semua dapat peran yang sesuai ukuran alias pas. Tidak melulu tentang masalah remaja, tapi juga konflik keluarga. Ada pesan yang didapat; jika masa remaja adalah masa-masa rentan untuk terjerumus dalam kejahatan, narkoba, perkelahian, dan pola pikir masih labil dan penyesalan selalu datang belakangan.

Keseluruhan aku suka dengan cara pengarang saat bercerita. Dibumbui sindiran2 bagi para orang “berduit” yang secara keperibadian dan moralnya kurang (kalau aku setuju2  aja, cuma menurutku terlalu banyak). Tak lupa candaan2 ringan juga diselipkan dalam cerita, jadi membacanya juga lebih enjoy.

Cuma satu yang mengganjal menurutku sih. Orangtua Samantha dan Simon kan menerapkan “Sikap Saling Menghormati Kepentingan dan Privasi Keluarga, tapi kenapa tidak diimbangi dengan cara sopan-santun memanggil nama anggota keluarga? Si Monyet, Si Monster (untuk Simon), bahkan Sampah (untuk Samantha). Ya mungkin itu ditulis dengan tujuan meledek, tapi menurutku agak kurang enak aja dibacanya.


Segitu aja review-ku. Aku sematkan tiga bintang.


Judul: Samantha's Secret
Penulis: Shandy Tan
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Halaman: 191 hlm
ISBN: 978-979-22-6372-5