Waktunya mereview
buku ini setelah seminggu lebih menuntaskan seluruh isinya.
Sebelumnya
aku mau mengucapkan terima kasih banyak pada Primadonna Angela dan Shandy Tan
yang sudah “menghadiahkan” buku duet mereka yang pertama padaku. Semoga aku
bisa mengikuti jejak kalian berdua
sebagai penulis yang produktif dan menelurkan banyak karya. Menjadikan menulis
bukan sekadar hobi, tapi sebuah keharusan untuk tetap menuangkan ide-ide, juga
menjadikan menulis sebagai passion yang bisa menginspirasi banyak orang. I will...
Oke,
sekarang aku akan membahas satu per satu sesuai urutan di dalam buku 13 ini. Dari judulnya, sudah pada tahu
kan ini kumcer apa? Yup, kumcer horor. Angka 13 selalu dikaitkan dengan
kesialan, misteri, atau hal-hal yang bersifat magis. Di dalam buku ini memang
semuanya ada, tapi tentu saja ada kelebihan dan kekurangan yang perlu dibahas.
Aku akan membahas cerpen sesuai urutan di dalam buku:
- Cerpen Satu (PA)
- Cerpen Satu (PA)
Tidak ada bisa menebak kapan kematian akan datang, begitu juga Danti.
Rowena––boneka yang dibelinya di toko 13 ikut terlibat dalam tewasnya Danti.
- Cerpen Dua (ST)
Pertemuannya dengan Reta, membuat Trisa harus kehilangan segalanya
untuk selamanya. Permintaan yang nggak sengaja disebutkan menjadi kenyataan.
Omong-omong, Reta itu makhluk seperti apa ya jelasnya?
- Cerpen Tiga (PA)
- Cerpen Tiga (PA)
Lela
ingin membalas semua perlakuan temannya yang selalu menyebalkan! Lewat sebuah
rumah permintaan, keinginannya terwujud. Tapi Lela tidak menyadari dia juga
berada dalam bahaya.
- Cerpen Empat (ST)
- Cerpen Empat (ST)
Dari ketujuh belas cerpen, cerita tentang “persahabatan” Bramanto dan
Aldo yang paling aku suka. Quote pembukanya juga bagus. Nggak bisa ditebak
cerita awalnya, tapi saat ke bagian tengah ceritanya, aku mulai tertarik dan
menikmati cerita. Ya, menuruti kata hati memang terbaik. Mendapat julukan
pengecut tidak apa-apa daripada selamanya tidak bisa melihat matahari esok
hari. Hati-hati aja kalau memilih teman, kalau nggak beruntung, nasibmu bisa
berakhir seperti Bramanto.
- Cerpen Lima (PA)
- Cerpen Lima (PA)
Karin
sebal dengan kawannya, Pitra, yang dianggapnya “kurang waras”. Tapi ketika
diajak ketemuan, Karin justru mau padahal dia menganggap Pitra itu menakutkan.
Dia sebuah taman, Pitra memberikan Karin sebuah “rahasia” yang membuatnya bisa
berubah drastis. Tapi apa daya, Karin justru terseret dalam sebuah perjanjian
dengan para mangsa-mangsa yang mengelilinginya
- Cerpen Enam (ST)
- Cerpen Enam (ST)
Punya benda peninggalan jaman dulu dari Eyang seperti Tifani? Tunggu,
jangan meremehkan, mungkin itu bisa membantumu. Tapi kalau kalian tidak
menuruti perintahnya, bisa saja berakibat fatal.
- Cerpen Tujuh (PA)
- Cerpen Tujuh (PA)
Awalnya
aku bingung baca judulnya. Bidal? Oke, aku memang belumpernah melihatnya
langsung sampai sekarang. Intinya, ada hubungannya dengan menjahit. Maida,
sejak kepergian mamanya,dia suka menjejerkan bidal itu. Yang lebih mengejutkan,
mamanya punya bidal ketiga belas yang dirasa mampu mengabulkan permohonan. Dan
Maida ingin membuktikannya pada Tante Sani, mama tirinya, yang memang dia benci
karena suatu alasan...
- Cerpen Delapan (ST)
- Cerpen Delapan (ST)
Perasaan iri seseorang bisa menimbulkan petaka, apalagi bertemu
“seseorang” yang sangat “baik” untuk menawarkan jalan keluar. Itu yang dialami
Ayu. Dia merasa tersaingi oleh Sinta, teman sekolahnya. Buku jelek yang
dibelinya di kios nenek tua berhasil membuat keinginannya tergapai. Tapi, dari
semua itu, tentu saja ada akibatnya...
- Cerpen Sembilan (PA)
- Cerpen Sembilan (PA)
Arin
ingin untuk bisa bermain biola dengan baik, profesional, dan penuh perasaan.
Tapi nyatanya? Dia tetap saja nggak bisa dan menganggap dirinya buta nada.
Kesempatan berlatih dengan Candra, cowok yang ditaksirnya, nggak disia-siakan
Arin meskipun dia tahu dia nggak bisa. Arin yang sellau diganggu oleh “makhluk
lain” ketika berlatih, akhirnya berucap dia rela melakukan dan memberikan apa
saja. Dan sejak saat itu, segalanya berubah...
- Cerpen Sepuluh (PA)
Kadang,
kala kita sendiri, musuh terbesar kita adalah rasa takut dan imajinasi.
Itulah
yang dialami Nida yang sendirian di rumah.berbagai macam suara mengganggunya
dan dia menganggap itu ulah Oreo, kucing hitam legam milik Niko, abangnya. Dia
mencari-cari hewan itu, tapi nggak menemukannya meskipun sudah dicari ke
seluruh penjuru rumah. Lalu Nida kaget bukan main ketika dia melihat abangnya
baru saja pulang sambil menggendong Oreo karena baru pulang dari dokter hewan.
Lalu siapa yang mmebuat kegaduhan tadi?
- Cerpen Sebelas (ST)
Sifat
pelupa Mayang nggak selamanya membawa efek negatif, tapi juga memberi
“keberuntungan” bagi dirinya saat sebuah peristiwa mengerikan dan juga nggak disangkanya terjadi. Menurutku di cerita ini kejadiannya kok agak dipaksakan
ya, padahal gaya berceritanya bagus. Dan kesannya dibandingkan cerpen
sebelumnya, karya ST ini sedikit menurun daya tariknya.
- Cerpen Dua Belas (PA)
Di
sekolah, Tara naksir Gustaf. Tapi cowokitu malah mencuekinya, bahkan saat Tara
mengajaknya jalan, Gustaf menolaknya dengan kata-kata kasar. Kesal dengan hal
itu, Tara berniat untuk membalasnya. Tapi belum sempat dia tiba di rumah Nyai
Seruni, dia bertemu Gustaf. Bukan itu yang menjadi fokusnya, melainkan ada
suatu benda yang terjatuh dari kantong plastik yang dibawa cowok itu. Tara
mengambilnya dan tak dinyana benda ber-strap ayam itu berhasil mengubah
hidupnya
- Cerpen Tiga Belas (PAST!)
Ratna
nggak percaya saat temannya, Dede, bilang pohon sukun itu berhantu. Dia
langsung membuktikan untuk mengambil dua buah sukun dan masing-masing dari
mereka mendapatkan satu. Anehnya di sukun mereka ada koin yang terdapat
tulisan. Ratna yang menganggap semua ini perlakuan iseng orang pun biasa-biasa
aja, sampai akhirnya koin yang ditemukannya seolah-olah bilang jika ”dia” bisa
mengabulkan permohonan. Iseng-iseng Ratna mengucap apa keinginannya dan
seketika pula itu berhasil. Tapi setelah itu, Ratna ditagih oleh “seseorang”
yang sudah mewujudkan keinginannya. Nggak tanggung-tanggung, permintaan itu
sangat sulit dan mengejutkan sekali bagi Ratna...
- Cerpen Empat Belas (ST)
Di sekolah, Tika dikucilkan karena penampilan dan fisiknya yang buruk.
Gosip yang beredar menyebutkan Tika adalah Vampir dan sebagainya. Tapi Tika
hanya diam dan bersabar. Tapi berbeda setelah hari ketiga belas. Semua akan
merasakan akibatnya. Tidak kehabisan ide, lewat cowok bernama Mike, Tika
berhasil membalik keadaan. Dan kini, Tiolina
menanggung balasan dari Tika.
- Cerpen Lima Belas (PA)
Lina, tiba-tiba saja seseorang yang hidup di masa neneknya menemui gadis itu dan menawarkan keabadian. Dia mengiyakan karena itu begitu menggiurkan. Tetapi itu bisa juga membuat dirinya menyesal.
- Cerpen Enam Belas (ST)
Bantuan
kecil yang diberikan Delia pada Selena yang menjadi bahan olok-olokan membuat
Delia mendapatkan suatu benda yaitu patung burung gagak. Benda itu bisa
mengabulkan permintaan dalam sekejap saja. Saat tinggal satu dari tiga
permintaan, Delia inging mengembalikan benda itu karena semakin menakutkan,
seperti pemiliknya, Selena. Dan secara nggak sengaja Delia melontarkan kalimat
fatal ketika bertengkar dengan Selena di aula sekolah.
- Cerpen Tujuh Belas (PA)
Damar
menyukai Priska, begitu sebaliknya. Oleh sebab itu dia mengajak Via, pacarnya,
ke resor mutiara yang konon menimbulkan kejadian buruk bagi yang mendatanginya.
Damar ingin putus, dan itu berhasil. Tapi Via justru meminta Priska untuk
mengajak Damar ke sana, membuktikan apa urban
legend itu benar. Di sana kejadian menimpa Priska, yang membuat Damar
bingung dan ngeri. Priska mendadak berubah...
Jadi, kesimpulan dari semua ulasan di atas adalah kumcer horor 13 ini secara keseluruhan cukup bagus dan menarik. Cara bercerita kedua penulis mencerminkan mereka ahli untuk merangkai kata-kata dan memilih diksi. Mereka memaparkan cerpennya sesuai gaya dan khas masing-masing.
Satu lagi, aku suka dengan jenis font-nya dan nilai plusnya lagi, nggak ada typo sama sekali dalam buku ini. Membuktikan ketelitian para penulis dan editor. Covernya juga bagus, suka.
Tapi
aku menemukan beberapa cerpen yang mirip, cerita di beberapa bab dengan setting
sama di bagian awal atau akhir, yaitu; liburan dan orang yang merasa dibenci
atau diasingkan. Mungkin karena judulnya 13,
jadi angka tiga belas bertebaran di dalam buku ini, juga hari Jumat. Toh
kalaupun hari lain sebenarnya juga tidak ada masalah, kan? Yang penting rasa
asli dan utama dari cerita yang disampaikan pada pembaca nggak hilang. Dan yang
terakhir, inti dari hampir semua cerita adalah..... eits, aku nggak mungkin akan spoiler di sini dong pastinya. Baca
sendiri aja biar kalian tahu dan bisa menilai sendiri. Okeehh?
Untuk
mengisi waktu luang, buku ini bisa menjadi bacaan ringan kalian agar nggak
bosan. Terumata para teenliters yang menyukai cerita horor, buku 13 ini aku rasa cocok sekali dijadikan
koleksi terbaru. Mari dibeli di toko buku terdekat! Hehe promosi jadinya.
Ya
udah, kayaknya aku udah kebanyakan ngoceh ya haha. Kalau dilanjut, bisa jadi
buku baru ini. Cukup untuk review kali ini. Kurang lebihnya aku minta maaf
kalau ada yang salah atau kurang berkenan hehe. Hmm... sip lah. So, i give three
star for this book!
PAST!
Thx U. Hihihi ^_^
Judul: Kumpulan Cerpen Horor 13
Penulis: PAST! (Primadonna Angela & Shandy Tan)
Desain & Ilustrasi Cover: Yulianto Qin
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Terbit: Juni 2015
Halaman: 200 hlm
ISBN: 978-602-03-1784-7