Selasa, 18 Agustus 2015

Review Kumcer Horor 13 by Primadonna Angela dan Shandy Tan





Waktunya mereview buku ini setelah seminggu lebih menuntaskan seluruh isinya.
Sebelumnya aku mau mengucapkan terima kasih banyak pada Primadonna Angela dan Shandy Tan yang sudah “menghadiahkan” buku duet mereka yang pertama padaku. Semoga aku bisa mengikuti jejak kalian berdua sebagai penulis yang produktif dan menelurkan banyak karya. Menjadikan menulis bukan sekadar hobi, tapi sebuah keharusan untuk tetap menuangkan ide-ide, juga menjadikan menulis sebagai passion yang bisa menginspirasi banyak orang. I will...
Oke, sekarang aku akan membahas satu per satu sesuai urutan di dalam buku 13 ini. Dari judulnya, sudah pada tahu kan ini kumcer apa? Yup, kumcer horor. Angka 13 selalu dikaitkan dengan kesialan, misteri, atau hal-hal yang bersifat magis. Di dalam buku ini memang semuanya ada, tapi tentu saja ada kelebihan dan kekurangan yang perlu dibahas. Aku akan membahas cerpen sesuai urutan di dalam buku:
- Cerpen Satu (PA)
Tidak ada bisa menebak kapan kematian akan datang, begitu juga Danti. Rowena––boneka yang dibelinya di toko 13 ikut terlibat dalam tewasnya Danti.
-  Cerpen Dua (ST)
Pertemuannya dengan Reta, membuat Trisa harus kehilangan segalanya untuk selamanya. Permintaan yang nggak sengaja disebutkan menjadi kenyataan. Omong-omong, Reta itu makhluk seperti apa ya jelasnya?
- Cerpen Tiga (PA)
Lela ingin membalas semua perlakuan temannya yang selalu menyebalkan! Lewat sebuah rumah permintaan, keinginannya terwujud. Tapi Lela tidak menyadari dia juga berada dalam bahaya.
- Cerpen Empat (ST)
Dari ketujuh belas cerpen, cerita tentang “persahabatan” Bramanto dan Aldo yang paling aku suka. Quote pembukanya juga bagus. Nggak bisa ditebak cerita awalnya, tapi saat ke bagian tengah ceritanya, aku mulai tertarik dan menikmati cerita. Ya, menuruti kata hati memang terbaik. Mendapat julukan pengecut tidak apa-apa daripada selamanya tidak bisa melihat matahari esok hari. Hati-hati aja kalau memilih teman, kalau nggak beruntung, nasibmu bisa berakhir seperti Bramanto.
- Cerpen Lima (PA)
Karin sebal dengan kawannya, Pitra, yang dianggapnya “kurang waras”. Tapi ketika diajak ketemuan, Karin justru mau padahal dia menganggap Pitra itu menakutkan. Dia sebuah taman, Pitra memberikan Karin sebuah “rahasia” yang membuatnya bisa berubah drastis. Tapi apa daya, Karin justru terseret dalam sebuah perjanjian dengan para mangsa-mangsa yang mengelilinginya
- Cerpen Enam (ST)
Punya benda peninggalan jaman dulu dari Eyang seperti Tifani? Tunggu, jangan meremehkan, mungkin itu bisa membantumu. Tapi kalau kalian tidak menuruti perintahnya, bisa saja berakibat fatal.
- Cerpen Tujuh (PA)
Awalnya aku bingung baca judulnya. Bidal? Oke, aku memang belumpernah melihatnya langsung sampai sekarang. Intinya, ada hubungannya dengan menjahit. Maida, sejak kepergian mamanya,dia suka menjejerkan bidal itu. Yang lebih mengejutkan, mamanya punya bidal ketiga belas yang dirasa mampu mengabulkan permohonan. Dan Maida ingin membuktikannya pada Tante Sani, mama tirinya, yang memang dia benci karena suatu alasan...
- Cerpen Delapan (ST)
Perasaan iri seseorang bisa menimbulkan petaka, apalagi bertemu “seseorang” yang sangat “baik” untuk menawarkan jalan keluar. Itu yang dialami Ayu. Dia merasa tersaingi oleh Sinta, teman sekolahnya. Buku jelek yang dibelinya di kios nenek tua berhasil membuat keinginannya tergapai. Tapi, dari semua itu, tentu saja ada akibatnya...
- Cerpen Sembilan (PA)


Arin ingin untuk bisa bermain biola dengan baik, profesional, dan penuh perasaan. Tapi nyatanya? Dia tetap saja nggak bisa dan menganggap dirinya buta nada. Kesempatan berlatih dengan Candra, cowok yang ditaksirnya, nggak disia-siakan Arin meskipun dia tahu dia nggak bisa. Arin yang sellau diganggu oleh “makhluk lain” ketika berlatih, akhirnya berucap dia rela melakukan dan memberikan apa saja. Dan sejak saat itu, segalanya berubah...

- Cerpen Sepuluh (PA)
Kadang, kala kita sendiri, musuh terbesar kita adalah rasa takut dan imajinasi.
Itulah yang dialami Nida yang sendirian di rumah.berbagai macam suara mengganggunya dan dia menganggap itu ulah Oreo, kucing hitam legam milik Niko, abangnya. Dia mencari-cari hewan itu, tapi nggak menemukannya meskipun sudah dicari ke seluruh penjuru rumah. Lalu Nida kaget bukan main ketika dia melihat abangnya baru saja pulang sambil menggendong Oreo karena baru pulang dari dokter hewan. Lalu siapa yang mmebuat kegaduhan tadi?
      -  Cerpen Sebelas (ST)
Sifat pelupa Mayang nggak selamanya membawa efek negatif, tapi juga memberi “keberuntungan” bagi dirinya saat sebuah peristiwa mengerikan dan juga  nggak disangkanya terjadi. Menurutku  di cerita ini kejadiannya kok agak dipaksakan ya, padahal gaya berceritanya bagus. Dan kesannya dibandingkan cerpen sebelumnya, karya ST ini sedikit menurun daya tariknya.
-  Cerpen Dua Belas (PA)
Di sekolah, Tara naksir Gustaf. Tapi cowokitu malah mencuekinya, bahkan saat Tara mengajaknya jalan, Gustaf menolaknya dengan kata-kata kasar. Kesal dengan hal itu, Tara berniat untuk membalasnya. Tapi belum sempat dia tiba di rumah Nyai Seruni, dia bertemu Gustaf. Bukan itu yang menjadi fokusnya, melainkan ada suatu benda yang terjatuh dari kantong plastik yang dibawa cowok itu. Tara mengambilnya dan tak dinyana benda ber-strap ayam itu berhasil mengubah hidupnya
- Cerpen Tiga Belas (PAST!)
Ratna nggak percaya saat temannya, Dede, bilang pohon sukun itu berhantu. Dia langsung membuktikan untuk mengambil dua buah sukun dan masing-masing dari mereka mendapatkan satu. Anehnya di sukun mereka ada koin yang terdapat tulisan. Ratna yang menganggap semua ini perlakuan iseng orang pun biasa-biasa aja, sampai akhirnya koin yang ditemukannya seolah-olah bilang jika ”dia” bisa mengabulkan permohonan. Iseng-iseng Ratna mengucap apa keinginannya dan seketika pula itu berhasil. Tapi setelah itu, Ratna ditagih oleh “seseorang” yang sudah mewujudkan keinginannya. Nggak tanggung-tanggung, permintaan itu sangat sulit dan mengejutkan sekali bagi Ratna...
- Cerpen Empat Belas (ST)
Di sekolah, Tika dikucilkan karena penampilan dan fisiknya yang buruk. Gosip yang beredar menyebutkan Tika adalah Vampir dan sebagainya. Tapi Tika hanya diam dan bersabar. Tapi berbeda setelah hari ketiga belas. Semua akan merasakan akibatnya. Tidak kehabisan ide, lewat cowok bernama Mike, Tika berhasil membalik keadaan. Dan kini, Tiolina  menanggung balasan dari Tika.
- Cerpen Lima Belas (PA)
Lina, tiba-tiba saja seseorang yang hidup di masa neneknya menemui gadis itu dan menawarkan keabadian. Dia mengiyakan karena itu begitu menggiurkan. Tetapi itu bisa juga membuat dirinya menyesal.
- Cerpen Enam Belas (ST)
Bantuan kecil yang diberikan Delia pada Selena yang menjadi bahan olok-olokan membuat Delia mendapatkan suatu benda yaitu patung burung gagak. Benda itu bisa mengabulkan permintaan dalam sekejap saja. Saat tinggal satu dari tiga permintaan, Delia inging mengembalikan benda itu karena semakin menakutkan, seperti pemiliknya, Selena. Dan secara nggak sengaja Delia melontarkan kalimat fatal ketika bertengkar dengan Selena di aula sekolah.
- Cerpen Tujuh Belas (PA)
Damar menyukai Priska, begitu sebaliknya. Oleh sebab itu dia mengajak Via, pacarnya, ke resor mutiara yang konon menimbulkan kejadian buruk bagi yang mendatanginya. Damar ingin putus, dan itu berhasil. Tapi Via justru meminta Priska untuk mengajak Damar ke sana, membuktikan apa urban legend itu benar. Di sana kejadian menimpa Priska, yang membuat Damar bingung dan ngeri. Priska mendadak berubah...

Jadi, kesimpulan dari semua ulasan di atas adalah kumcer horor 13 ini secara keseluruhan cukup bagus dan menarik. Cara bercerita kedua penulis mencerminkan mereka ahli untuk merangkai kata-kata dan memilih diksi. Mereka memaparkan cerpennya sesuai gaya dan khas masing-masing. 

Satu lagi, aku suka dengan jenis font-nya dan nilai plusnya lagi, nggak ada typo sama sekali dalam buku ini. Membuktikan ketelitian para penulis dan editor. Covernya juga bagus, suka.
 
Tapi aku menemukan beberapa cerpen yang mirip, cerita di beberapa bab dengan setting sama di bagian awal atau akhir, yaitu; liburan dan orang yang merasa dibenci atau diasingkan. Mungkin karena judulnya 13, jadi angka tiga belas bertebaran di dalam buku ini, juga hari Jumat. Toh kalaupun hari lain sebenarnya juga tidak ada masalah, kan? Yang penting rasa asli dan utama dari cerita yang disampaikan pada pembaca nggak hilang. Dan yang terakhir, inti dari hampir semua cerita adalah..... eits, aku nggak mungkin akan spoiler di sini dong pastinya. Baca sendiri aja biar kalian tahu dan bisa menilai sendiri. Okeehh?

Untuk mengisi waktu luang, buku ini bisa menjadi bacaan ringan kalian agar nggak bosan. Terumata para teenliters yang menyukai cerita horor, buku 13 ini aku rasa cocok sekali dijadikan koleksi terbaru. Mari dibeli di toko buku terdekat! Hehe promosi jadinya.

Ya udah, kayaknya aku udah kebanyakan ngoceh ya haha. Kalau dilanjut, bisa jadi buku baru ini. Cukup untuk review kali ini. Kurang lebihnya aku minta maaf kalau ada yang salah atau kurang berkenan hehe. Hmm... sip lah. So, i give three star for this book!

PAST! Thx U. Hihihi ^_^

Judul: Kumpulan Cerpen Horor 13
Penulis: PAST! (Primadonna Angela & Shandy Tan)
Desain & Ilustrasi Cover: Yulianto Qin
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Terbit: Juni 2015
Halaman: 200 hlm
ISBN: 978-602-03-1784-7

Tidak ada komentar:

Posting Komentar